Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, December 2, 2013

Informasi mengenai Ikan Koi, Cupang, arwana dan koki

1. Ikan koi

Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dikembangkan di Jepang. Mereka mengembangkannya dari ikan mas (karper). Sekitar tahun 1820-an Jepang berhasil menyilangkan beberapa strain ikan karper menjadi ikan koi dengan warna merah dan putih yang menarik. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainya. Dari Jepang popularitas ikan hias air tawar ini menyebar ke berbagai belahan dunia lain.
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang untuk dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni menarik yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini tidak mudah dikembangbiakan. Perlu sarana yang memadai dan modal yang cukup untuk membuka fasilitas pengembangbiakan ikan koi.

2. Ikan cupang

Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit air dengan oksigen yang minimal. Cupang bisa disimpan dalam toples terbuka yang tidak beraerasi.
Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, Ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan, bahkan bisa dilakukan dalam skala rumah tangga sekalipun.

3. Ikan arwana

Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan di kolam-kolam.
Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.

4. Ikan koki

Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas yang biasa dikonsumsi. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.
Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor. Meski harga per ekornya relatif murah, ikan ini gampang dibudidayakan secara massal.

Saturday, June 29, 2013

Tips merawat ikan komet agar sehat



1. Persiapan wadah pemijahan
Untukl kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. Akuarium yang digunakan sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan bakteri yang masih menempel.
Seperti kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang bberasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan airnya mengandung zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan dan menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dal;mnya bertambah. Air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, kemudian aerasi.
Ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Sehingga dalam kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. Tanaman air tesebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh didasar. Dalam kegiatan praktik digunakan salah satu tanaman air dari dua kelompok tersebut. Tanaman air yang digunakan yaitu tanaman yang tumbuhnya mengapung seperti enceng gondok (Eichornia crassipes).




Gambar 3: Substrat (Eceng gondok)
Sebelum enceng gondok digunakan terlebih dahulu disucihamakan. Enceng gondok yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylin blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen. Setelah itu, barulah enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.

2. Memilih induk
Seleksi induk atau memilih induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada kegiatan pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat mudah dilakukan seleksi terhadap induk yang matang gonad. Seleksi induk ikan komet dapat dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :
Induk Jantan
Induk Betina
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih
Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.
Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat ditandai dengan adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk yang digunakan dalam kegiatan praktikum pemijahan ikan komet adalah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah diseleksi selanjutnya dimasukkan kedalam wadah pemijahan.

3. Pemijahan
Induk yang digunakan dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1:2 nduk yang digunakan dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ : ♂). Induk jantan satu yang merupakan ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang merupakan ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72,96 gr dan induk betina yang kedua mempunyai berat 42,97 gr. Induk ini kemudin dimasukkan dalam akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.



4. Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, setelah proses pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. Hal ini dilakukan agar induk ikan komet tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.
Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan akan larva yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. Larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).

5. Pemeliharaan Larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai belajar memperoleh pakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.
Bak pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. Selanjutnya tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air dalam bak sampai 30 cm. Dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan dibiarkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepas ke dalam bak pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya. Badannya bulat, ekor dan kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. Seleksi awal ditujukan untuk memilih ikan yang mempunyai ekor persis sama seperti ekor indukya, kemudian bentuk badan dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa kelompok anak komet berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus disingkirkan.

Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI

Sunday, May 19, 2013

Ikab hias yang digemari 2013

BANDA ACEH - Dari berbagai spesies ikan hias yang diperdagangkan, arwana mungkin masuk dalam daftar ikan premium. Contohnya arwana super red. Ini merupakan jenis arwana paling laris di Banda Aceh. Harga termurahnya saja mencapai Rp 4 juta, sehingga tak heran pembelinya berasal dari kalangan menengah atas.

“Arwana super red merupakan ikan hias lokal yang paling banyak digemari. Kebanyakan pecinta ikan hias jenis ini adalah laki-laki,” kata pemilik sebuah toko ikan hias di Jalan Teuku Umar, Setui, Rico Lim, kepada Serambi, Rabu (3/4).

Ia menjelaskan, arwana super red merupakan satu dari berbagai jenis arwana hias yang diperjualbelikan. Harganya mulai dari Rp 4 juta hingga mencapai puluhan juta rupiah. Di bawahnya yang juga cukup mahal adalah arwana golden red yang dijual mulai dari Rp 2 juta sampai puluhan juta.

Untuk yang lebih murah ada arwana banjar red yang dibanderol mulai dari Rp 700.000 sampai Rp 2,5 juta, Jardini dari Rp 350.000 sampai jutaan, serta jenis pino dan golden yellow seharga Rp 350.000 hingga Rp 700.000.

“Ikan-ikan tersebut dijual berdasarkan kualitasnya yaitu dengan melihat jenis, ukuran, dan coraknya,” ujar Rico Lim.

Selain arwana, ikan hias yang juga banyak digemari adalah mas koki. Ikan hias tersebut dipatok dari harga ribuan hingga ratusan ribu. Selain itu dirinya juga menyediakan ikan cupang seharga Rp 40.000 sampai Rp 60.000/ekor, koi Rp 2.000-an sampai Rp 2 juta/ekor, dan lohan seharga Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan.

Pelaku usaha serupa, Muhammad menjelaskan tempatnya menyediakan ikan-ikan hias sejenis. Dalam sehari, sebutnya ikan hias miliknya bisa terjual hingga sepuluh ekor.

Ia menyebutkan untuk perlengkapan satu akurium kecil dibanderol harga Rp 30 ribu, sementara akuarium besar dihargai Rp 150 ribu. Termasuk untuk lampu, mesin, dan aksesoris pelengkap. “Ikan-ikan hias tersebut dipasok dari Medan dan Jakarta,” pungkasnya. (n)


Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI

Saturday, May 11, 2013

Tips cara memelihara ikan arwana yang baik

Apakah anda punya ikan arwana? Berikut tips cara memelihara ikan arwana

1. Kondisi Air
Kondisi air harus diperhatikan, tingkat kebersihannya.  Agar ikan arwana tidak stress air yang akan digunakan hendaknya disimpan/didiamkan selama semalam.

2. Wadah Pemeliharaan Ikan
Akuarium harus rutin dibersihkan, ukuran akuarium harus panjang dan lebar biasanya panjang akuarium 1- 1,5 m  dan lebar 50 - 75 cm

3. Pakan
 Beri pakan hidup seperti ikan, udang, jangkrik, kodok. pakan yang digunakan harus bersih jangan membawa bibit penyakit.

4.  Peralatan
Pompa Air : Untuk mensuplai oksigen, sebagai sistem sirkulasi agar air tetap jernih.
Aerator : untuk mensuplai oksigen
Heater : Menstabilkan suhu

Semoga informasi cara memelihara ikan arwana ini bermanfaat

Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI

Thursday, April 4, 2013

Tips kelemahan kolam ikan hias

Mau tau apa saja kelemahan kolam ikan hias?? Silahkan disimak bagi penggemar ikan hias



Musim kemarau tahun ini (2012) sangat panas, tiupan angin kering membawa debu. Kolam ikan tampak kurang menarik, setidaknya hal ini terjadi pada kolam ikan eksperimen saya, kolam berada di luar ruang dan kurang tanaman peneduh.
Terjadi di kolam saya, 3 (tiga) hari setelah kolam dibersihkan lumut sudah bermunculan kembali. Dalam waktu 7 (tujuh) hari air tampak kurang jernih. Mat, penyaring kotoran halus, harus diganti setiap 1(satu) minggu, biasanya cukup 2 (dua) minggu sekali. Gabungan penyaring di ruang penyaring, yang berfungsi mengendapkan kotoran dan penghilang bau harus dibersihkan setiap 2 (dua) minggu, biasanya cukup 1 (satu) bulan sekali.

Ikan-ikan bergerak lebih lambat, lebih suka parkir, biasanya 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari sekali sekitar pukul 16.30 ikan bermain saling kejar, gerakannya lincah dan indah. Pemandangan menyenangkan ini  jarang terlihat saat musim kemarau tahun ini. Musim kemarau 1 (satu) tahun yang lalu tidak begitu berpengaruh pada kolam dan ikan-ikan di dalamnya.

Kelemahan kolam ikan hias di luar ruang terjadi pada musim kemarau, penampilan kolam kurang optimal. Suhu relatif panas, debu lebih banyak, dapat berakibat lumut lebih banyak dan air kolam lebih cepat kotor. Penanganannya mengurangi suhu dan debu, yaitu menambah tanaman peneduh berdaun lebat dan lebih sering membersihkan kolam terutama penyaringnya.

Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI

Thursday, March 14, 2013

Berikut cara memberi pakan ikan nila

Apakah anda sedaar merawat ikan nila? Berikut adalah penjelasan seputar cara merawat ikan nila, silahkan disimak
Berilah pakan sebanyak 3-4% dari berat keseluruhan ikan yang ada dalam kolam ikan anda. Cara menghitung berat ikan dalam kolam ikan adalah dengan mengambil sampel sebanyak 1 kg ikan. Caranya adalah siapkan timbangan duduk 5 kg atau lebih. Kemudian timbang air dan ember terlebihdahulu. Misalnya air dan ember adalah 1 kg. Ambillah ikan taruhlah dalam ember yang berisi air. Masukan beberapa ekor ikan sampai mencapai 1 kg. misalnya anda memasukan 10 ekor ikan dan berat mencapai 1 kg. berarti berat ikan anda saat ini adalah rata-rata 100 gram perekor. Jika pemberian pakan 3-4%perhari perhari berarti pemberian pakan rata-rata 1 gram perekor untuk satu kali makan atau 3 gram perhari untuk 3 kali pemberian pakan. Dan jika dalam kolam ada sebanyak 1000 ekor maka sekali pemberian pakan pakan adalah 1000 ekor x 100 gr = berat total ikan dalam kolam adalah 100 kg. Jika pemberian pakan 3-4% perhari maka sekali pemberian pakan 1 kg, atau 3 kali perhari 3 kg. pakan ikan.

Anda mungkin ingin mengetahui berapakah pertumbuhan ikan dalam kolam ikan anda dengan pemberian pakan secara intensif? Tergantung jenis ikannila apa yang anda ternak. Jika ikan yang anda ternak berasal dari bibit nila yang cepat bertumbuh maka diperkirakan rata-rata kenaikan berat ikan setiap hari lebih dari 2.5 gram. Namun jika bukan dari nila pilihan kemungkinan pertumbuhannya hanya 1.5 gram perhari dengan pakan yang sama.

Friday, January 4, 2013

Tips merawat ikan Guppy untuk sobat ikan mania

Gimana sobat ikan mania, berikut saya ingin menampilakan informasi tips mengenai merawat ikan guppy. Silahkan disimak

Mempersiapkan Akuarium

Untuk akuarium disesuaikan ya dengan kesenangan sobat ikan mania dan sesuaikan dengan uang-uang masing, berikut patokan akuarium ikan guppy.
Sebagai patokan,jika anda memeilihara ikan ini tanpa dicampur dengan ikan lainnya akuarium berukuran 40 x 40 x 60 cm untuk sekitar 50 ekor. Tetapi jika anda memelihara ikan ini dengan dicampur dengan ikan lainnya, ukuran akuarium yang digunakan harus lebih besar, misalnya 100 x 40 x 60 cm. Sarana penunjang akuarium seperti filter dan lampu flourscene harus tersedia.  Anda bisa menggunakan dekorasi biotik yaitu menggunakan makhluk hidup seperti tanaman air atau dekorasi abiotik yaitu menggunakan benda-benda mati, seperti pasir, batu, kerikil kecil, karang, patung, kincir air, tanaman imitasi serta yang lainnya

Memperhatikan Kualitas Air

Ketika memelihara ikan ini anda harus perhatikan kualitas air akuarium. Guppy akan hidup dengan baik pada air bersuhu 25-28° C dengan pH 7-8. Dengan kondisi seperti ini maka guppy sangat nafsu makan dan pertumbuhan ekornya akan maksimal. Di bawah angka itu pertumbuhan guppy akan berbanding terbalik, yaitu lambat tumbuh dan bukaan ekornya tidak sempurna. Selain itu guppy akan mati jika pH akuarium sangat asam (<5) atau sangat basa (>9).

Memberi Pakan

Jika anda memelihara ikan ini, anda bisa memberi pakan alami dan pakan buatan agar pertumbuhan berjalan dengan baik dilakukan dua kali sehari, pakan yang diberikan sebesar 5% dari berat tubuh guppy atass sampai  guppy tidak mau memakan lagi pakan yang diberikan. Pakan alami yang diberikan untuk guppy sama dengan pakan yang diberikan untuk cupang hias, yaitu cuk (jentik nyamuk), kutu air, cacing sutra, dan cacing darah. Sementara itu, pakan buatan yang bisa diberikan adalah pelet halus (sesuai bukaan mulut ikan) khusus guppy yang bisa diperoleh di toko ikan hias.

Silahkan baca artikel penting lainnya DISINI